Foto saya
Sekretariat;
Jl. Bonang No.1A,Menteng
Jakarta Pusat 10320
Tlp : 021 31931181 / 021 44553543
Fax : 021 3913473
E-mail: Jrki@cbn.net.id

Kamis, 09 Juli 2009

BANTUAN MENJADI BANTUAN DARURAT KEMANUSIAAN


Kata BANTUAN sering ditemui orang dan atau sekelompok orang serta komunitas, yang kondisinya sedang serba tidak berdaya dan tidak pasti, karena menjadi dampak dari suatu bencana, entah itu dampak dari bencana alam, kekerasan politik atau apa lagi namanya. Tapi kata BANTUAN itu sendiri juga sering kali dimaknai secara sepihak (negativ), khususnya karena ada kepentingan tersendiri atau terselubung secara kelompok dan atau perorangan. Mungkin hal tersebut terjadi, karena dari asal katanya sendiri, yaitu BANTU. Sulit memang untuk membahasnya, kalau kita hanya terpaku dari kata itu sendiri saja, tanpa mengikut-sertakan kondisi yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat korban itu sendiri, sehingga terjebak dalam aktivitas pembagian barang bantuan saja.


Kondisi yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat korban, beberapa waktu setelah terjadinya bencana, sering kali berpengaruh pada lingkungan di sekitarnya. Apa lagi bencana tersebut bereskalasi besar dan luas, yang dapat dilihat dari kerusakan yang terjadi, entah itu kerusakan fisik dan non fisik. Dampak eskalasinya terlihat dalam bentuk kekacauan, ketegangan dan kepanikan, yang pembahasannya juga tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Sebenarnya, dampak tersebut tidak hanya terlihat pada adanya berbagai kerusakan fisik dan non fisik saja pada korban, tapi justru tidak adanya kesiapan sistim untuk melakukan kerja-kerja tanggap darurat itu sendiri akan memiliki dampak yang dapat merusak kredibilitas posko yang melakukan bantuan darurat tersebut. Aktivitas tanggap darurat juga sering diartikan sebagai membantu warga korban melalui pemberian barang bantuan saja, yang kalau tidak hati-hati akan menjadi “bangunan” baru yang kokoh bediri di tengah-tengah warga korban dan non korban, yaitu KETERGANTUNGAN BARU.

Dengan berbagai pengalaman beraktivitas dalam tanggap darurat, JRK mencoba untuk mengumpulkan kembali seluruh gerak dan kerjanya yang terdahulu untuk dapat diformulasikan kembali dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh warga (korban), di mana konteksnya tetap pada waktu tanggap darurat terjadi dengan berbagai kondisinya yang tercantum di atas. Pengalaman-pengalaman tersebut akan dibuat menjadi sebuah sistim kerja, yang sekaligus menjadi ragam pilihan sistim kerja menurut konteks bencananya.
Banyak orang dan kelompok yang meremehkan aktivitas administrasi tanggap darurat, khususnya di bidang logistik, karena aktivitas logistik dianggap hanya melakukan kerja-kerja yang prakmatis dalam bentuk penerimaan dan pengeluaran belaka. Namun, pengalaman JRK dalam kerja logisitik untuk bencana tsunami dan gempa di Aceh dan Sumatera Utara berbeda dengan pengelaman JRK untuk bencana gempa di Yogyakarta dan Klaten. Demikian juga pengalaman JRK untuk banjir besar di Jakarta pada tahun 2002 dan 2007 lalu, dan lain halnya dalam konteks pengalaman JRK untuk kasus kekerasan politik pada perisitwa 27 Juli 1996, kerusuhan Mei 1998 dan lain sebagainya.

Sistim dan cara kerjanya tanggap darurat untuk bencana alam dan bencana politik agak berbeda dan tidak mudah untuk dicarikan irisannya secara praktek, tapi keduanya tetap akan mengedepankan hak-hak korban sebagai warga negara. Dari seluruh kegiatan tanggap darurat, yang selama ini JRK lakukan, inti terpentingnya adalah, bagaimana menggerakan warga korban agar tidak berdiam diri, terbelenggu dan tergantung terhadap bantuan yang ada. Tapi justru terus mencobanya, agar warga korban dapat mengorganisir dirinya dan berdaya untuk melakukan aktivitas di bawah payung tanggap darurat melalui pembagian tugas dan fungsi masing-masing. Oleh karena itu divisi kerja ini juga dinamakan sebagai divisi Bantuan Darurat Kemanusiaan dan Pemberdayaan Masyarakat, di mana prinsip kerjanya tidak boleh membedakan warga korban dari sisi golongan, agama, suku, warna kulit. Korban adalah korban.



Jakarta, 17 Juni 2009

Denny Tjakra

Kadiv. Bantuan Darurat JRK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar